Semester empat udah berjalan lebih dari sebulan. Gak kerasa
banget. Tau-tau stok di kosan udah abis semua. Tau-tau kolom absen udah
di-tanda-tangan seperempatnya. Time flies so fast that it becomes sooooooo
frightening.
Seiring berjalannya waktu, seiring pula berjalannya
kesibukan. Sibuk kuliah, ngerjain tugas, organisasi, apply lomba, apply
conference… gak kebayang kalo saya punya pacar di Jatinangor ini. Hidup bakal
lebih, well, padat. Misalnya, niat mau santai abis kuliah, eh ada yang ngajakin
makan malem ke luar. Kalo ditolak, ngambek. Fiuh. Lucky me :)
Anyhow, tanpa pacar pun, hidup saya udah
hectic-parah-gak-paham-lagi. Kuliah aja udah ribet banget. Publisitas,
Investor-Finance Relations, CSR, Teori Komunikasi, PR Government, PR Writing…
Ditambah lagi kepanitiaan. Volunteer anniversary Konperensi Asia Afrika (yes,
konperensi, pake P), Danus Mubes,manager flag football, volunteer docter…
Banyak ya. Terkesan pamer dan sok, ya? Padahal masih banyak cewek yang sibuknya
lebih-lebih dari saya.
Tadi dikampus, saya ketemu sama Akbar dan Bilal, anak
football, kita sempet ngobrol beberapa saat. Intinya mereka kesel sama saya
yang kalo lagi hectic suka ngilang tiba-tiba. Saya kaget. Saya ga ngerasa kayak
gitu. Tapi, well, apparently, I did. Unconsciously. Kalo lagi hectic, hidup
saya agak gak terkendali. Padahal, harusnya gak kayak gitu. Saya udah berani
ambil tanggung jawab saya semuanya itu, well, then I have to oblige.
Saya kenal satu cewek, yang menurut saya (dan semua orang
yang kenal dia), she’s a true independent woman. Her name is Putri Damayanti,
HI 2011. She was the president of AIESEC Unpad. Dia aktif sekali. Dia jadi
presiden unpad ketika dia masih maba. Maba loh, maba! Setau saya, dia pernah
jadi bagian dari MTV Exit. Dia juga organizing committee TEDxUnpad. Bagian dari
jurnalis BEM Fisip Unpad. Dst. Dst. Dst. She is so inspiring. Dia pernah bilang
“come on guys, get through your limit, you can do it!” di saat semua orang
mengeluh letih dengan rutinitas mereka masing-masing. Lalu temen syaa, Monic, pernah
cerita, ketika memasuki waktu liburan, Monic berencana pulang ke Padang, karena
dia udah kangen rumah banget. Sementara, Monic sebagai VP di AIESEC Unpad punya
tanggung jawab untuk menjalankan on going program. Monic galau. Lalu Putri
bilang, “Monic, I know you miss your home, that is your choice, but you have
obligations here, but still, the choice is yours.” Well, perkataan si Putri ini
biasa aja, tapi, bagi saya, ngena banget. Saya, terus terang, malu sama diri
sendiri yang masih manja.
The point is, hectic parah is not an excuse. Not even a
terrible excuse. It is absolutely not an excuse. So, semangat! Take control of
your life, guys!